Banjarbaru – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) terus memperkuat dukungannya terhadap Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melalui HUB UMK Banjarbaru. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN berkomitmen untuk meningkatkan daya saing UMK binaannya dengan mengedepankan kolaborasi, peningkatan kualitas bisnis, serta akses menuju ekonomi digital.
Dalam kegiatan Sharing Session yang diselenggarakan oleh HUB UMK Banjarbaru di salah satu lokasi UMK di Jalan Bina Guna Guntung Manggis pada Kamis, 19 September 2024, dibahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh UMK di era persaingan saat ini. Manajer HUB UMK Banjarbaru, Rizla Syahrianoor, menyoroti bahwa salah satu tantangan utama adalah bagaimana mengubah produk yang biasa menjadi luar biasa di tengah persaingan produk sejenis di pasar.
Ekosistem Jejaring UMK yang Dinamis
Rizla menjelaskan bahwa misi dari HUB UMK Banjarbaru adalah membentuk ekosistem jejaring yang dinamis bagi UMK, di mana mereka dapat berkembang dengan dukungan kolaborasi, pertukaran pengetahuan, serta penguatan akses pasar. “Kami berkomitmen penuh untuk mendampingi UMK melalui tahapan Go Modern, Go Digital, Go Global. Kami ingin melihat lebih banyak lagi UMK yang bergabung dalam ekosistem ini,” ungkap Rizla.
Tidak hanya sekadar memfasilitasi, HUB UMK Banjarbaru juga rutin melakukan evaluasi setiap semester untuk mengukur dampak dari program ini. “Kami menilai pencapaian omzet, pertumbuhan aset, serta keterlibatan masyarakat dalam usaha UMK binaan PLN UID Kalselteng sebagai bagian dari evaluasi tersebut,” jelas Rizla.
Fokus pada Peningkatan Kapasitas UMK di Era Digital
Program pembinaan melalui HUB UMK Banjarbaru bertujuan untuk membekali para pelaku UMK dengan pemahaman dan keterampilan yang diperlukan agar mampu bersaing di era digital. “Kami berharap setiap UMK di sini tidak hanya mampu beradaptasi dengan teknologi tetapi juga sukses menuju UMK Go Digital,” tambah Rizla.
Saat ini, tercatat sebanyak 400 UMK di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah telah tergabung dalam HUB UMK, dengan 200 pelaku usaha berasal dari Kota Banjarbaru saja. Ini menunjukkan antusiasme dan komitmen dari pelaku UMK di wilayah ini untuk bersama-sama berkembang dalam ekosistem yang difasilitasi oleh PLN.
Dampak Nyata bagi Pelaku UMK
Salah satu pelaku UMK binaan, Reni Andrina, owner SBK Sasirangan, turut merasakan dampak positif dari pembinaan yang dilakukan oleh HUB UMK Banjarbaru sejak tahun 2023. Menurut Reni, dukungan yang diberikan tidak hanya meningkatkan keterampilan usaha tetapi juga memperluas kesempatan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. “Pemberdayaan UMK ini memberikan dampak yang luas bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Reni juga berharap program ini dapat terus berjalan dengan lancar dan memperkuat jejaring UMK hingga mampu mencapai pasar internasional. “HUB UMK Banjarbaru ini menjadi simbol harapan dan kesempatan bagi kami para pengusaha kecil untuk berkembang lebih baik dan go internasional,” tutupnya.
Dengan program dan komitmen yang kuat ini, HUB UMK Banjarbaru semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat pemberdayaan UMK di Kalimantan yang mampu mendorong para pelaku usaha kecil untuk maju, tumbuh, dan siap bersaing di era digital.